Ya Ampun, Wanita Ini Alami Haid Selama 5 Tahun Tanpa Henti
https://kanzaoriginal.blogspot.com/2016/05/ya-ampun-wanita-ini-alami-haid-selama-5.html
Chloe Christos, dia mengalami haid pertama kali saat berusia 14 tahun. Dilansir dari huffingtonpost.com,namun haid yang dialaminya tak kunjung berhenti sampai usianya 19 tahun. Jadi selama lima tahun itu Chloe mengalami haid tanpa henti. Wah, apa yang sebenarnya terjadi?
Bukannya pergi ke dokter, Chloe malah diam saja dan tak mencari bantuan. Sampai kemudian dia mengalami anemia parah dan susah pergi ke sekolah.
Ternyata Chloe didiagnosis menderita Von Willebrand disease(VWD) atau penyakit Von Willebrand. Penyakit Von Willebrand atau hemofilia vaskuler merupakan suatu gangguan hemostatik yang diwariskan sebagai sifat dominan autosomal dengan penetrasi bervariasi dan derajat klinis yang bervariasi juga. Sementara Von Willebrand Factor (VWF) merupakan protein dalam darah yang diperlukan untuk pembekuan darah. Kalau tidak terdapat cukup VWF dalam darah, atau tidak bekerja dengan baik, maka proses pembekuan darah akan memerlukan waktu lebih lama.
Dengan penyakit ini, proses pembekuan darah seseorang bisa butuh waktu lebih lama dari biasanya. Dan dalam kasus Chloe, haid yang dialaminya jauh lebih lama dari biasanya.
"Aku tahu ada yang salah, tapi aku sungguh sangat malu untuk membicarakan soal ini. Aku merasa jadi orang yang sangat berbeda dan kesepian," ungkap Chloe.
Saat berusia 19 tahun, Chloe sampai harus mendapat infus zat besi agar bisa pergi ke sekolah. Namun, kadar zat besi dalam tubuhnya sangatlah rendah.
Rata-rata wanita kehilangan 20 cc hingga 60 cc darah selama haid. Namun, dalam kasus Chloe, ia kehilangan lebih dari 500 cc darah dalam kurun waktu empat hari saja.
Chloe sempat diberi pilihan untuk melakukan histerektomi (pengangkatan rahim atau uterus dengan metode pembedahan) tapi dia menolaknya. Terbayang akan mengalami menopause di usia 20an sudah membuatnya takut sendiri.
Sebagai stylist dan art director, Chloe sering bepergian untuk urusan pekerjaan tapi sering dirawat di rumah sakit karena kondisinya. Setelah memeriksakan dirinya di sejumlah pusat kesehatan lokal, Chloe akhirnya tinggal di Perth. Di sebuah klinik di Adelaide, Chloe mendapat blood product atau produk darah (semua bahan terapeutik yang dibuat dari darah manusia). "Aku ingat hari pertama aku menggunakan produk darah. Aku dikelilingi teman-teman yang memberiku dukungan besar dalam perjuangan ini di pusat perawatan di Perth. Rasanya itulah pertama kalinya aku merasa sangat bahagia setelah bertahun-tahun," ungkap Chloe.
Kini, Chloe sudah mengalami haid normal yang berlangsung empat hingga lima hari. Dia mengaku sangat beruntung akhirnya bisa mendapatkan pengobatan dan perawatan yang tepat setelah bertahun-tahun berjuang dengan rasa sakit yang dialaminya. Di usianya yang ke-27 tahun, Chloe membagikan kisahnya untuk meningkatkan kepedulian serta kewaspadaan akan gangguan pendarahan yang dialami wanita dan supaya para wanita yang mengalaminya tak ragu atau takut memeriksakan dirinya dan mendapat perawatan yang tepat.
Saat ini, Chloe aktif dalam berkampanye untuk meningkatkan kualitas perawatan dan akses untuk para wanita yang mengalami gangguan pendarahan (bleeding disorders) dan sedang mengumpulkan donasi untuk menghadiri World Federation of Haemophilia, World Congress bulan Juli mendatang.