Bolehkah Ibu Hamil Muda Melakukan Hubungan Suami Istri ?
https://kanzaoriginal.blogspot.com/2016/04/bolehkah-ibu-hamil-muda-melakukan.html
Melakukan hubungan badan suami istri saat istri sedang hamil menjadi problema yang banyak dikeluhkan oleh sebuah keluarga. Apalagi ketika usia kandungan masih sangat muda, kebanyakan pasangan takut jika berhubungan badan dapat menyebabkan keguguran atau kelainan pada janin mereka, belum lagi kondisi perut istri yang mulai membesar. Berbagai pertanyaan ini seringkali muncul dan membuat was-was para pasangan.
Namun segera hilangkan rasa was-was tersebut karena berhubungan suami istri ketika istri hamil bukanlah pantangan, berdasarkan penelitian Monice Foreman yang dilansir oleh situs WebMD bahwa berhubungan seks ketika hamil muda tidak berbahaya meskipun ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar kondisi kandungan tetap aman. Para suami dapat menghela napas lega karena dokter Monica menyebutkan bahwa bayi dalam Rahim ibu telah dilindungi dinding rahim yang sangat kuat. Lapisan-lapisan seperti selaput ketuban dan plasenta dalam rahim menjamin kenyamanan dan keamanan sang bayi dalam kandungan serta menjaga bayi terhadap goncangan dan infeksi sehingga hubungan seks bukanlah aktivitas berbahaya untuk ibu hamil.
Ketika kehamilan menginjak tiga bulan gairah wanita untuk bercinta memang menurun. Hal ini disebabkan karena berbagai gejala kehamilan yang kadang membuat wanita tidak nyaman. Namun setelah masa itu hilang, Monica mengungkapkan bahwa gairah wanita untuk bercinta justru akan lebih meningkat dan hal ini disebabkan hormon dalam tubuh mereka.
Melakukan hubungan seks ketika sang istri sedang hamil muda tidak akan memberikan masalah kehamilan selama dilakukan dengan wajar dan pastikan kehamilan ini bukanlah kehamilan yang berisiko. Selain itu, penis suami juga tidak akan mengguncang ke dalam kandungan sehingga tidak akan menganggu perkembangan bayi. Sudah dijelaskan di atas meskipun berhubungan suami istri saat masa kehamilan diperbolehkan, tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
- Sang ibu tidak pernah memiliki riwayat keguguran karena orang yang pernah keguguran dapat disimpulkan bahwa kandungannya lemah.
- Pastikan ibu yang sedang hamil tidak sering mengalami kram perut.
- Tidak terjadi pendarahan pada serviks atau leher rahim.
- Plasenta tidak menutupi.
- Jika ibu memiliki riwayat serviks inkompeten, plasenta previa atau memiliki pendarahan berat atau infeksi vagina maka jangan lakukan hubungan suami istri sampai dokter memperbolehkan.
Berbagai pertanyaan muncul terkait hubungan seks ketika sang istri dalam masa kehamilan. Banyak juga yang bertanya tentang efek sperma yang dapat menganggu perkembangan janin. Ini beberapa tips yang bisa dilakukan saat berhubungan suami istri di masa kehamilan muda:
1. Jangan keluarkan sperma di dalam ketika masa hamil dibawah 20 minggu
Untuk kehamilan di bawah 20 bulan sebaiknya tidak mengeluarkan sperma di dalam untuk mencegah terjadinya kontraksi yang dapat menyebabkan keguguran. Zat prostaglandin dalam sperma inilah yang menyebabkan kontraksi otot rahim. Meskipun cairan sperma tidak akan mengotori bayi karena terlindung aman dalam kantung dan tidak akan memberikan gangguan kehamilan. Tetapi untuk para suami yang menderita infeksi alat kelamin atau bahkan menderita aids sebaiknya gunakan kondom ketika berhubungan seks.
2. Posisi ibu ketika berhubungan seks lebih baik di atas atau di samping
Posisi seperti ini untuk menghindari tekanan langsung pada perut sang ibu. Meskipun berhubungan suami istri dalam masa hamil muda diperbolehkan tetapi jangan memaksakan untuk melakukan semua posisi yang biasa dilakukan sebelum hamil.
Demi menjaga kesehatan bayi dan memenuhi kebutuhan seks, hal seperti ini perlu diperhatikan. Untuk ibu dengan masa kehamilan 37 minggu, hubungan suami istri dapat bermanfaat merangsang timbulnya kontraksi ketika sperma masuk sehingga secara tidak langsung mencegah kehamilan yang lewat waktu dan membantu memperlancar proses persalinan.
3. Gerakan badan saat berhubungan harus tetap hati-hati dan pelan-pelan demi menjaga kesehatan janin dalam kandungan ibu.
Berhubungan suami istri pada awal kehamilan memang tidak akan berbahaya, malah ada beberapa manfaatnya. Namun, meski bukan larangan ibu hamil, hubungan intim suami istri ini tidak boleh lebih membatasi frekuensi.
Ada beberapa hal yang membuat hubungan suami istri ketika sedang hamil tidak diperbolehkan, yaitu:
- Hubungan suami istri dilarang dilakukan saat hamil ketika ketuban sudah pecah dilihat dari ciri-ciri air ketuban pecah merembes.
- Jika suami terinveksi HIV atau AIDS dilarang melakukan hubungan suami istri ketika hamil, terkecuali menggunakan kondom
- Hubungan seks tidak diperbolehkan jika ibu hamil tersebut memiliki riwayat keguguran yang sering terjadi.
- Jika ibu hamil terdiagnosa plasenta previa atau mengalami pendarahan juga tidak diperbolehkan melakukan hubungan suami istri.
Kebanyakan pasangan takut melakukan hubungan intim suami istri ketika sang istri sedang hamil pada kesehatan bumil, terutama hamil muda. Hilangkan segala kekhawatiran itu karena hubungan suami istri pada masa hamil juga memiliki keuntungan, diantaranya :
1. Dapat menghilangkan stress dan membuat bahagia
Salah satu keuntungan berhubungan intim di masa hamil adalah mengilangkan stres saat hamil. Ketika wanita yang sedang hamil melakukan hubungan intim maka akan membuat wanita tersebut lebih rileks dan terhindari dari stres karena pada umumnya banyak wanita hamil yang mengalami stres. Stres ini bisa muncul karena perasaan sensitif wanita hamil, ketika hubungan suami istri dapat melepaskan substansi endorfin di otak maka dapat mengurangi perubahan emosi ibu hamil dan tingkat sensitif pada wanita hamil.
2. Bisa mengurangi rasa nyeri
Rasa sakit yang biasanya dirasakan wanita hamil seperti sakit pinggang, tegang di leher, dan sakit kepala dapat hilang ketika wanita hamil sudah mencapai orgasme ketika melakukan hubungan suami istri. Hubungan seks di masa kehamilan juga memiliki manfaat dimana ketika sang ibu mencapai orgasme, hormon oksitosin dan hormon endorfin (hormone yang membuat perasaan bahagia) meningkat maka janin juga akan merasa senang yang luar biasa dan menjadi lebih aktif.
3. Meningkatkan kekebalan tubuh dan sistem imun
Wanita hamil yang melakukan hubungan intim dapat membuat zat antibodi semakin baik. Peningkatan kekebalan tubuh dan sistem imun ini dipicu karena keluarnya hormon DHEA (dehydroepiandrosterone) saat melakukan hubungan suami istri.
4. Membakar kalori
Hubungan intim menjadi alternatif terbaik yang dapat dilakukan oleh ibu hamil untuk mengurangi kadar kalori dalam tubuh ibu.
5. Dapat meningkatkan kesehatan jantung sang ibu hamil
Keuntungan selanjutnya dari melakukan hubungan intim ketika sang wanita hamil adalah meningkatkan kesehatan jantung. Hubungan intim dapat mempengaruhi cara kerja jantung dan melatih keseimbangan serta kekuatan pada otot-otot jantung.
6. Meningkatkan rasa percaya diri sang ibu
Perubahan bentuk tubuh menjadi penyebab tidak percaya diri pada ibu hamil. Namun, dengan melakukan hubungan suami istri, rasa percaya diri tersebut akan kembali.
7. Mempererat hubungan
Ini adalah keuntungan yang selalu ada baik ketika hubungan intim dilakukan saat wanita hamil atau bahkan tidak hamil. Dari hubungan intim ini akan tercipta kepuasaan tersendiri pada suami maupun istri dan mampu meningkatkan peran suami saat istri hamil dalam proses-proses kehamilan dan kelahiran.
8. Meningkatkan kualitas tidur
Selain menambah hasrat untuk bercinta, hormon oksitosin juga dapat meningkatkan kenyamanan tidur pada sang ibu hamil. Dengan kualitas tidur yang baik kemungkinan ibu hamil cepat marah bisa menurun.
9. Mengurangi risiko terkena kanker prostat
Ejakulasi pada masa dini dapat mengurangi risiko terkena kanker prostat yang biasa menyerang pada kamu lelaki usia lanjut. Dengan ejakulasi ini maka dapat membersihkan cairan-cairan dalam yang diproduksi kelenjar prostat.